BAB 14 :
SEJARAH AWAL AGAMA YAHUDI SELAYANG
PANDANG
The
History of The Qur'anic Text hal 241 - 252
2. Sejarah Yahudi Setelah
Berdirinya Kerajaan
Kekuasaan Saul ( +/- 1020 - 1000 S.M.)
Karena adanya pemerintahan bangsa Israel
yang hierokratik telah terbukti tidak efektif dalam menentang bangsa
Palestina, Nabi Samuel membantu
mendirikan sebuah pemerintahan monarki. Saul menjadi orang pertama
kali yang memanfaatkannya, naik ke kursi singgasana walaupun
kemungkinan adanya sikap Samuel yang kurang setuju.37
Kekuasaan David (
+/- 1000 - 962 S.M.)
Meskipun disingkirkan dari pemerintahan
Saul, David selalu menunjukkan kualitas kepemimpinan yang luar biasa,
dan ketika Saul jatuh di Gilboa, dia mengumumkan diri sebagai Raja.
38
Kisah Bathsheba sangat penting diceritakan:
David pada suatu ketika mengintip seorang perempuan berparas sempurna
sedang mandi di bawah siraman sinar rembulan. Setelah melakukan
penyelidikan dia tahu bahwa perempuan tersebut adalah Bathsheba,
istri Uriah, seorang pegawai Het yang sedang aktif berkhidmat di
barisan perang. David diam-diam mengirim hadiah kepadanya dan menjalin
cinta dengannya, yang akhirnya membuahkan kehamilan. Untuk
menghindari skandal yang sudah dekat di mata ini, David memanggil
pulang Uriah dari pertempuran atas permintaan Bathsheba, agar
berkumpul dengan istrinya. Akan tetapi, karena Uriah lebih senang
menghabiskan masa cutinya dengan kawan-kawannya ketimbang langsung
berkumpul dengan istrinya, David merencanakan pembunuhannya di medan
perang. Begitu terlaksana, dia segera mengawininya. Bayi yang
dilahirkannya tak selamat, tapi kemudian dia melahirkan bayi yang
kedua laki-laki, Salomom, dan dia sangat berperan dalam penentuannya
sebagai Raja.
39
Kekuasaan Salomon ( +/- 962 - 931 S.M.)
Gaya hidup Salomon yang berfoya-foya
merupakan suatu perilaku yang berbeda drastis dari gaya hidup ayahnya
yang simpel nan sederhana, dan dia, menurut legenda Bibel, tidak puas
dengan mengawini gadis-gadisnya pare bangsawan punggawa istana, karena
di samping itu dia masih menjejali haramnya dengan
perempuan-perempuan lain. Namun meski begitu, klaim yang dibuat 1
Raja-raja (Kings) 11:3, bahwa dia memiliki 700 orang istri dan 300
orang gundik, barangkali sangat berlebihan.40
Dia membangun sebuah Rumuh Tuhan di Jerusalem di atas skala yang luas,41
dan dipersembahkannya untuk menyembah Yahweh42
yang tunggal. Meski begitu, pada waktu yang sama dia
mendirikan
tempat-tempat ibadah pagan untuk istri-istrinya yang penyembah berhala
yang banyak jumlahnya; "dia sendiri, lebih dari itu, dilaporkan telah
terpengaruh dengan istri-istrinya untuk memberikan beberapa tanda
hormat kepada tuhan-tuhan mereka, sementara secara esensi dia masih
tetap seorang Yahwis."43
i. Kerajaan-Kerajaan yang Terpecah
Menyusul wafatnya Salomon, kekuasaannya
terpecah menjadi dua. Judah dan Israel.
Ketika kerajaan terpecah... imperium ini
berakhir. Masa kebesaran politisnya kurang dari satu abad, dan
imperiumnya lenyap dan tak mungkin kembali. Bangsa (Yahudi), yang
sedang dalam keadaan terpecah-pecah dan bagian-bagiannya sering
berperang antara satu sama lain, tidak mudah menjadi kekuatan penting
lagi.44
a. Raja-Raja Israel
Di sini saya akan menyinggung beberapa
raja Israel secara singkat, untuk memberi gambaran kepada pembaca
tentang kondisi anarkis, baik politis maupun keagamaan, yang menguasai
negara.
1) Yerobeam I, anak
laki-laki Salomon (931 - 910 S.M.)
Dia adalah raja Israel pertama setelah
terpecahnya kerajaan. Karena orang-orang tidak senang dengan
kebijakan-kebijakan pajak yang diterapkan Salomon, dia berkomplot
melawan ayahnya berkat desakan dari pendeta Ahia. Disebabkan karena
kutukan mati dari ayahnya sendiri, dia melarikan diri ke Mesir dan
mendapatkan suaka politik di sana. Saat wafatnya Salomon, anaknya
laki-laki yang lain, Rehobeam, naik takhta, dan dalam hal ini
suku-suku sebelah utara memutuskan untuk melepaskan diri dan
mendirikan kerajaan Israel yang terpisah, dengan Yerobeam yang lepas
dari hidup pengasingan sebagai rajanya yang pertama.45
Menyadari peran sentral agama dalam
bangsanya, Yerobeam mengkhawatirkan warga negaranya yang mungkin
melakukan perjalanan ke kerajaan Yehuda sebelah selatan untuk
berkurban di Yerusalem, di Rumah Tuhan Salomo. Untuk mengikis
kekhawatiran ini, dia harus mengalihkan perhatian mereka dari Rumah
Tuhan, dan untuk itu dia "menghidupkan kembali altar tradisional di
Bethel dekat perbatasannya sebelah selatan dan Dan di ujung utara,
dan mendirikan patung sapi emas di keduanya, sebagaimana yang pernah
dilakukan Harun di padang pasir.46
2) Nadab sampai Yehoram
(910 - 841 S.M)
Yerobeam diikuti serangkaian raja-raja
yang, pada suatu kesempatan, menikmati takhta tapi secara singkat
sebelum akhirnya terbunuh. Kedelapan raja-raja pada periode ini
mengikuti jalannya Yerobeam, semuanya menunjukkan perilaku yang
bergelimang dengan dosa dalam masalah keagamaan dan memalingkan
orang-orang dari pemikiran satu Tuhan yang benar.47
Ahab (874-853 S.M.) melangkah lebih jauh lagi karena memperkenalkan
suku Funisia kepada tuhan Baal sebagai salah satu tuhan-tuhan Israel,
untuk memenuhi tuntutan istrinya.48
Raja terakhir dari periode ini, Yehoram, dibantai bersama-sama dengan
seluruh anggota keluarganya dan seluruh nabi-nabi Baal, olch
jenderalnya sendiri yang bernama Yehu.49
3) Yehu (841 - 814 S M )
Dengan memimpin.sebuah pemberontakan yang
dihasut oleh Nabi Elisya, Yehu mengklaim bahwa Tuhan telah
mengangkatnya sebagai raja Israel untuk membersihkan rumah Ahab yang
berdosa. Dia membantai seluruh anggota keluarga dari ketiga raja yang
sebelumnya yang menyembah Baal, memenggal kepala tujuh puluh orang
anak laki-laki Ahab dan menumpuk kepala mereka menjadi dua tumpukan.50
Din kemudian merombak negara menjadi reformasi keagamaan.51
4) Yoahaz sampai Hosea
(814 - 724 S.M)
Meskipun telah dilakukan
perribaruan-pembaruan oleh Yehu, negan mulai mengalami kemerosotan
militer yang mengkhawatirkan, satu catatan kemenangan adalah
kemenangan Yoas atas Amazia, yang pada waktu itu adalah raja Yehuda.
Yoas (798 - 783 S.M.) menjarah bejana-bejana emas dan perak dari Rumah
Tuhan Salomon, bersama-sama dengan harta-benda kerajaan negara itu.52
Selebihnya, periode ini ditandai dengan serangkaian pembunuhan yang
sangat sering dan ketertundukan Israel pada kekuatan Asyur.53
Hosea (732 - 724 S.M.), raja Israel yang terakhir, melakukan suatu
upaya yang terburu-buru untuk melepaskan diri dari penindasan Asyur;
Salmaneser, penguasa baru Asyur bereaksi dengan menyerbu apa yang
masih tersisa dari Israel dan menangkap serta memenjarakan Hosea. Ibu
kota Samaria menyerah pada tahun 721 S.M., dan dengan pendeportasian
penghuni-penghuninya, berakhirlah kerajaan Utara Israel.54
b. Raja-Raja Yehuda
Seperti halnya Israel, negeri ini juga
dicekam dengan anarki dan pemujaan kepada berhala. Sedikit perincian
dalam bagian ini akan memberikan suatu kerangka yang penting untuk
pasal berikutnya dan pembahasannya tentang pemeliharaan PL.
1) Rehobeam, anak
laki-laki Raja Salomon, sampai Abiam (931 - 911 S.M)
Raja pertama Yehuda dan pengganti takhta
Salomon, Rehobeam, mempunyai delapan belas orang istri, dua puluh
delapan orang anak laki-laki dan enam puluh orang anak perempuan. Para
sarjana Bibel melukiskan kondisi agama pada masanya sangat buruk
sekali,55
dan PL menyatakan bahwa orang-orang itu:
juga membangun (sendiri-sendiri)
tempat-tempat yang tinggi dan patung-patung, dan tempat-tempat ritual
perzinaan pagan (groves), di atas setiap bukit,56
dan di bawah setiap pepohonan yang rindang. Di sana juga terdapat kaum
laki-laki pelaku sodomi dan bertugas sebagai pelacur sesuai dengan
perbuatan-perbuatan jijik dan terkutuk yang dilakukan oleh
bangsa-bangsa yang telah diusir Tuhan pada waktu orang Israel memasuki
negeri itu.57
Anak laki-lakinya, Abiam, yang berkuasa
hanya tiga tahun, mengikuti jejaknya.
58
2) Asa sampai Yosafat
(911-848 S.M.)
Asa (911-870 S.M.) dipuji-puji dalam
Alkitab karena kesalehannya.
Dia memberantas praktik-praktik
penyembahan berhala dan menghidupkan kembali Rumah Tuhan di Yerusalem
sebagai pusat ibadah. Diputuskannya bahwa orang-orang kafir diancam
hukuman mati. Bahkan Asa memecat neneknya, Maakha..., dari
kedudukannya karena telah membuat patung berhala yang cabul yang
dihubungkan dengan pemujaan Asyera, dewi kesuburan Funisia.59
Dia mengirimkan harta-benda Rumah Tuhan
kepada Benhadad dari Damsyik, untuk membujuknya agar menyerbu Israel
dan dengan begitu menghilangkan tekanan pada Yehuda.60
Anak laki-lakinya, Yosafat (870-848 S.M.), melanjutkan
pembaruan-pembaruan Asa dan menghancurkan banyak tempat-tempat keramat
di bukit-bukit lokal.61
3) Yehoram sampai Ahas
(848 - 716 S.M.)
Periode ini, meliputi kekuasaan delapan
raja, menyaksikan kemhali nya kondisi penyembahan berhala dan
kebejatan moral. Yehoram (848 - 840 S.M.) membangun tempat-tempat
tinggi di gunung-gunung Yehuda dan memaksa para penghuni Yerusalem
untuk melakukan zina,62
sementara anak laki-lakinya, Ahazia, memasukkan Baal sebagai salah
satu tuhannya kerajaan Yehuda.63
Begitu juga Amarin (796 - 781 S.M.) menjadikan tuhan-tuhan Seir
sebagai tuhan-tuhannya sendiri dan bersujud di depan mereka.64
Penggantinya, Uzia, menekankan usaha-usahanya dalam mengembangkan
kerajaan,65
namun di tangan Ahas (736 - 716 S.M.) Yehuda mengalami kemunduran
dengan cepat. Ahas "hanyut dalam pemujaan-pemujaan pagan dan
menghidupkan kembali adat-istiadat primitif tentang kurban anak kecil66
begitu jauh sampai dia berkurban anak laki-lakinya sendiri sebagai
sarana memohon kemurahan Yahweh.67
Akhirnya, sebagai tanda ketertundukan dia pada kekuasaan Asyur, dia
terpaksa mengganti penyembahan Yahweh di dalam Rumah Tuhan Salomon
dengan tuhan-tuhan Asyur.68
4) Hizkia (716 - 587 S.M.)
Menggantikan ayahnya, Ahas, ketika pada
usia 25 tahun, dia membuktikan dirinya menjadi seorang penguasa Yehuda
yang paling terkemuka dan melakukan pembaruan-pembaruan berikut ini:
-
Dia menghancurkan ular perunggu buatan
Musa, yang selama ini menjadi objek sesembahan di Rumah Tuhan.69
-
Dia membersihkan tempat-tempat suci
negara dari praktik-praktik penyembahan berhala dan menghancurkan
tempat-tempat yang digunakan untuk ritual perzinaan.70
5) Manasye sampai Amon
(687 - 640 S.M)
Manasye (687-640 S.M.) bereaksi melawan
pembaruan-pembaruan yang dilakukan ayahnya dengan mengembalikan lagi
altar-altar yang telah dihapuskan ayahnya, membangun altar-altar untuk
beribadah kepada Baal dan menyembah dan mengabdi bintang-bintang. Anak
laki-lakinya, Amon, melanjutkan praktik-praktik ini.71
6) Yosia (640
- 609 S.M): Taurat ditemukan secara
menakjubkan
Yosia menggantikan ayahnya pada usia
delapan tahun. Pada tahun kedelapan belas pemerintahannya, imam agung
Hilkia menunjukkan kepada Safan, seorang sekretaris negara, sebuah "Buku
Hukum" yang ia temukan dari
galian di Rumah Tuhan sewaktu direnovasi. Buku ini dibacakan di depan
Yosia dan ia menjadi risau betapa praktik-praktik keagamaan pada
masanya telah sesat, yang akhirnya mengundang sebuah pertemuan umum di
Rumah Tuhan dan membacakan seluruh isi Buku kepada seluruh yang hadir
sebelum memulai sebuah program pembaruan yang menyeluruh.72
Rumah Tuhan dibersihkan dari semua
altar-altar penyembahan berhala dan objek-objek pemujaan, terutama
yang berasal dari sesembahan bangsa Asyur kepada matahari, rembulan
dan bintang-bintang.... Praktik kurban anak pun distop 'bahwa tak
sebrang pun boleh membakar anak laki-lakinya atau anak perempuannya
sebagai suatu sesajian buat Dewa Molokh.' [2 Raja-raja 23:10]
Pendeta-pendeta atau imam-imam yang menyembah berhala semua dibunuh,
rumah pagan pelacur-pelacur laki-laki dihancurkan, dan tempat-tempat
keramat lokal di luar Yerusalem juga diruntuhkan dan dicemarkan dengan
membakar tulang -belulang manusia di tempat-tempat tersebut.73
7) Yoahas sampai Zedekia
(609 - 597 S.M.)
Selama periode yang kacau ini Yehuda
menghadapi tekanan yang terus meningkat, pertama dari bangsa Mesir dan
kemudian bangsa Babel. Yang disebut terakhir ini dipimpin oleh Raja
Nebukadnesar, yang memboyong seisi rumah tangga kerajaan Yehuda
sebagai tawanan kr Babel dan tidak meninggalkan apa pun kecuali tanah
yang sangat mengenaskan.74
Zedekia (598-587 S.M.) yang nama aslinya adalah Matania, raja terakhir
Yehuda, adalah diangkat oleh Nebukadnerar sebagai raja boneka; setelah
sembilan tahun pengabdian dia secaru bodoh melakukan pemberontakan
atas bujukan bangsa Mesir, yang akhirnya mengundang suatu serangan
dart Babel.75
ii. Penghancuran Rumah Tuhan yang Pertama (586
S.M.) &
Pengasingan Bibel (586 - 538 S.M.)
Setelah melakukan tekanan pengepungan kota
Yerusalem hingga menyerah pada bulan Agustus 586 S.M., pasukan
tentara Babel menghancurkan pagar-pagar kota dan meruntuhkan Rumah
Tuhan.
Barangkali sebanyak lima puluh ribu rakyat
Yehuda, termasuk wanita dan anak-anak, diangkut ke Babel dalam dua
deportasi yang dilakukan Nebukadnezar. Ini semua, kecuali beberapa
pemimpin politik, ditempatkan di koloni-koloni, di mana mereka
diizinkan memiliki rumah sendiri, mengunjungi satu sama lain secara
bebas, dan melakukan bisnis.76
iii. Pembangunan Kembali Yerusalem dan Pendirian
Rumah Tuhan Kedua (515 S.M.)
Satu generasi setelah Pengasingan, Babel
jatuh ke kekuasaan Persia; orang-orang Yahudi diizinkan kembali ke
tanah air mereka dan sedikit dari mereka yang menerima tawaran ini.
Mereka kemudian mendirikan Rumah Tuhan pada tahun 515 S.M.77
Pada masa Rumah Tuhan kedua inilah Nabi Ezra pertama kali mulai
upacara pembacaan Taurat secara publik (+/- 449 S.M.). la lebih
merupakan tokoh agama dari pada tokoh politis, dan -karenanya- telah
menjadi pendiri Yudaisme yang legal dan senantiasa sangat berpengaruh
dalam pemikiran Yahudi sepanjang abad-abad berikutnya.78
iv. Pemerintahan Helenistik (333 - 168 S.M.) dan
Pemeberontakan Makkabi (168 - 135 S.M.)
Dengan penaklukan Iskandar Agung yang
gemilang atas Palestina pada tahun 331 S.M., bangsa Yahudi segera
berasimilasi ke dalam budaya Helenistik.
Satu aspek yang aneh dari era asimilasi
Helenistik ini adalah suatu fakta bahwa seorang imam tinggi, Onias
III, yang dipecat oleh otoritas Seleucid, pergi ke Mesir dan
mendirikan sebuah rumah tuhan (temple) pembangkang kepada Yahweh di
Leontopolis atas nama Heliopolis, yang berdiri di sana selama seratus
tahun.79
Antiok IV, Raja Suria, begitu semangat
luar biasa dalam menetapkan adat-istiadat dan agama Yunani di daerah
penaklukan ini. Karena loyalitas Yahudi yang mencurigakan, pada tahun
168 S.M. dia memerintahkan pendirian altar untuk memuja Zeus di
seluruh negeri, khususnya di dalam Rumah Tuhan di Yerusalem. Meski pun
akibat takut tentara Suria telah membuahkan ketaatan yang menyeluruh
pada perintah ini, Yudas Makabe, seorang serdadu, melakukan
pemberontakan dan berhasil mengalahkan jenderal jenderalnya Antiok di
pertempuran-pertempuran yang silih berganti dalam rentang waktu dari
165-160 S.M. Dia membersihkan Rumah Tuhan dari pengaruh-pengaruh Suria
dan mendirikan sebuah dinasti yang bertahan sampai 63 S.M., meski dia
sendiri telah terbunuh pada tahun 160 S.M.80
v. Akhir Dinasti Makabe (63 S.M.),
Pemerintahan Roma dan Penghancuran Rumah Tuhan Kedua
Dinasti Makabe berakhir dengan penaklukan
Roma atas Yerusalem, dan satu abad kemudian, pada tahun 70 M., serdadu
Roma menghancurkan Rumah Tuhan yang kedua. "Penghancuran yang kedua
telah membuktikan akhir riwayatnya."81
Inilah beberapa tanggal yang disusun
Neusner sebagai dasar pencapaian Yahudi pada abad-abad menyusul
runtuhnya Rumah Tuhan yang kedua.82
Tabel
tanggal-tanggal
+/-
80-110 |
Gamaliel mengepalai sebuah akademi di Yavneh Kanonisasi terakhir
Kitab-kitab Suci Ibrani Pengumuman Tata Tertib Sembahyang oleh
para rabi |
120 |
Akiba memimpin gerakan rabinis |
132-135 |
Bar Kokhba memimpin perang mesianis melawan Roma
Filistin sebelah selatan
hancur |
+/-
220 |
Akademi Babel didirikan
di Sura oleh Rabi |
+/-
250
|
Pakta antara bangsa Yahudi dan
Raja Persia, Syapur l:
Bangsa Yahudi harus
mengindahkan hukum negara; Bangsa
Persia harus mengizinkan bangsa Yahudi untuk memerintuh
diri-sendiri, hidup sesuai
dengan agama mereka sendiri |
+/-
300
|
Penutupan Tosefta, kumpulan materi suplemen dalam tafsir dan
penjelasan Misynah |
+/-
330 |
Mazhab Pumbedita yang dipimpin Abbaye, kemudian Raba,
meletakkan fondasi
Talmud Babel |
+/-400
|
Talmud dari tanah Israel disempurnakan sebagai komentar
sistematik tentang empat dari enam bagian Misynah,khususnya
Pertanian, Musim, Perempuan, dan Kerusakan (dibuang: Hal-hal
yang Suci dan Penyucian) |
+/- 400 |
Rabi Asi mulai membentuk
Talmud Babel,
yang baru selesai
tahun
600 |
630-640 |
Penaklukan Muslim atas
Timur Tengah |
+/-
700 |
Saboraim merampungkan pengeditan terakhir
Talmud Babel
sebagai sebuah komentar
sistematik tentang empat dari enam bagian Misyna (dikecualikan:
Pertanian dan Penyucian) |
Tabel ini menunjukkan bahwa hilangnya
kekuatan politik secara total telah rnemaksa orang-orang Yahudi untuk
memulai suatu era aktivitas kesusastraan, dengan mendirikan berbagai
akademi yang mencapai puncaknya pada penghimpunan Misyna, Talmud
Yerusalem, dan Talmud Babel. Sebenarnya yang disebut terakhir ini
(Talmud Babel) mendapatkan bentuknya yang final pada masa setelah
Islam di Irak (+/-
700 M.) atau barangkali bahkan sesudahnya lagi (mengingat
semua tanggal selain dari penaklukan kaum Muslim adalah perkiraan),
dan matang di bawah pengaruh kuat dari fiqih Islam yang sudah mengakar
di Irak enam dekade sebelumnya.
3. Kesimpulan
Sejarah-sejarah agama Yahudi tidak
mendukung iman pada teks PL, karena kebanyakan para penguasa adalah
penyembah berhala yang dengan berbagai macarn cara ingin memalingkan
urusan-urusan mereka dari Tuhan. Sayang sekali para leluhur Israel
sendiri bukanlah contoh yang baik, melakukan kecurangan dengan sanak
keluarga dan famili mereka sendiri. Musa, nabi Israel yang paling
besar, harus puas dengan sebuah bangsa yang tak tahu berterima kasih
sama sekali kepada Tuhan dan kepadanya: setelah memperlihatkan
berbagai mukjizat, berupa wabah, pambelahan air laut, dia hanya
meninggalkan selama empat puluh hari saja mereka sudah mendirikan
patung anak sapi emas
untuk disembah. Perilaku semacam ini mencuatkan
keraguan yang serius tentang ketaatan bangsa Yahudi memelihara
ajaran-ajaran Musa semasa hidupnya, apalagi pada masa-masa setelahnya.
Teks kitab-kitab suci mereka itu sendiri telah hilang lebih dari
sekali, dan setiap kalinya berlangsung berabad-abad sementara
raja-raja dan punggawanya hanyut dalam pemujaan berhala-berhala.
Sekarang mari kita pindahkan perhatian kita, dan mengkaji sejauh mana
kitab-kitab suci ini dipelihara.
37. Ibid., hlm. 434.
38 2 Samuels 2:4.
39. Who's Who, i:65-6,
93. Di dalam Islam kisah ini mcrupakan kcbohongan yang tak malu
40. Dictionary of the Bible,
him. 435.
41. 1 Kings, pasal 5-8
42. Istilah Tuhan dalam bahasa
Ibrani
43. Dictionary of the Bible,
hlm 410. Islam menolak tuduhan-tuduhan itu.
44. Ibid. hlim 436
45. Who's Who. i 205
46. Ibid., i: 206.
47. Ibid., i: 63, 107,
291, dan 394. Lihat juga Josephus, Antiq., Bab 8, pasal
12 No. 5 (313).
48. Dictionary of the Bible,
him. 16.
49. Who's Who, i:192.
50. Ibid., i:194-5.
51. Ibid., i:194-5.
52. Who's Who, i: 215.
Dia juga mengunjungi Nabi Elise yang sudah tua setelah
kemenangannya, hal yang membuat orang heran apakah Elise mungkin
mengampuni pencurian bejana-bejana emas dan perak dari Rumah
Tuhan Salomo.
53. Dictionary of the Bible,
hlm. 471; Who's Who, i: 260, 312, dan 345.
54. Who's Who, i: 159,
dengan mengutip 2 Raja-raja 15: 30.
55. Who's Who, i:
322-23; Dictionary of the Bible, hlm. 840.
56. "Groves" digunakan
sebagai tempat-tempat untuk ritual perzinaan pagan, di mana
pesta-pora gila-gilaan massal berlangsung dibawah pohon-2 yang
ditanam khusus untuk tujuan itu. Lihat Elizaabeth Dilling,
The Plot Against Christianity, ND. hlm. 14
57. 1 Raja-raja 14: 23-4.
58. Who's Who, i: 25;
Dictionary of the Bible, hlm. 4.
59. Who's Who, i: 56.
60. Dictionary of thc Bible,
hlm. 59-60.
61. Who's Who, i: 193.
62. KJV (Alkitab versi King
James), 2 Fasal 21: 11 (lihat juga 21: 13). Bagaimanapun juga
dalam CEV (Alkitab versi Inggris Kontemporer) referensi
tentang zina ini dihapus l.ihat buku 11 hlm 326-7.
63. Dictionary of the Bible,
hlm 17
64. 2 Tawarikh 25 : 14
65. Who's Who, i: 377-8;
Dictionary of the Bible, hlm. 1021.
66 Who's Who, i: 44.
67. Dictionary of the Bible,
hlm. 16.
68 Ibid., hlm 16.
69. 2 Raja-raja 18: 4,
70. Dictionary of the Bible.
hlm. 382; Who's Who, i:152; 2 Raja-raja 23:14. (Kitab 2
Raja-raja 23 14 mengisahkan penghapusan penyembahan berhala oleh
raja Yosia, dan bukan raja Hizkia - Penterjemah)
71. Dictionary of the Bible.
hlm 616. Who's Who 1 50
72. Who's Who, i: 243.
73. Ibid., i: 243.
74. Who's Who, i:
l88-190 Lihal juga 2 Raja raja 24
75. Who's Who, i: 388:
Dictionary of the Bible hlm 1054-5
76. Dictionary of the Bible.
hal 440. Lihat juga Jacob Neusner, The Way of Torah,
Wadsworth Publishing Co , California, edisi ke-4, 1988. hlm,
xiii.
77. Neusner. The Way of
Torah hlm xiii, xxi.
78. Dictionary of the Bible,
hlm 441 Lihat juga Nehemia 8
79. Dictionary of the Bible,
hlm 442
80. Dictionary of the Bible,
hlm. 603-4.
81. Neusner, The Way of Torah,
hlm xiii
82. Ibid. hlm. xxi-xxii
, Klaim Neusner bahwa kanonisasi terakhtr Kitab-kitab Suci
Ibrani terjadi antara 80-110 M sangat tlidak akurat .Lihat buku
uu hlm 282-6
|
|