| HOME |.EBOOK ISLAM |.DOWNLOAD |.

The History of The Qur'anic Text
- From Revelation to Compilation -
Sejarah Teks Al-Quran - Dari Wahyu Sampai Kompilasinya -
Prof. Dr. M.M al A'zami


II . SEJARAH KITAB-2 SUCI BIBLIKAL
.

< BACK

INDEX

NEXT >

BAB 15 : 
PERJANJIAN LAMA DAN PERUBAHANNYA

The History of The Qur'anic Text  hal 286 - 294


 

8. Beberapa Contoh Utama Perubahan Teks yang Disengaja

 

Mari kita teliti suatu bagian dalam PL yang saya yakin menggambarkan sebuah perubahan awal yang disengaja, khususnya, pasal Tujuh Belas dari Kejadian. Istri Abraham, Sarah, memberi hambanya yang bernama Hagar "untuk menjadi istrinya", dan darinya lahirlah anak laki-laki pertamanya Ismail. Kami mengambil kisah ini tiga belas tahun kemudian.
 

Kejadian 17 (Versi King James)
 

1. Dan Ketika Abram berusia sembilan puluh sembilan tahun, Tuhan menampakkan diri kepadanya dan berkata, Akulah Tuhan Yang Maha Kuasa; berjalanlah mengikuti Aku, dan jadilah orang yang sempurna.

2. Dan Aku akan membuat perjanjian-Ku antara Aku dan engkau, dan memberikan kepadamu keturunan yang banyak.

3. Kemudian sujudlah Abram: dan Tuhan berkata,

4. Inilah perjanjian yang Ku-buat dengan engkau: dan engkau akan menjadi bapak banyak bangsa.

5. OIeh karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham,

6. Dan Aku akan memberikanmu banyak anak-cucu, dan di antara mereka akan ada yang menjadi raja-raja. Keturunanmu akan begitu banyak, sehingga mereka akan menjadi banyak bangsa.

7. Aku akan memenuhi janji-Ku kepadamu dan kepada keturunanmu, turun-temurun, dan perjanjian itu kekal, Aku akan menjadi Tuhanmu dan Tuhan keturunanmu.

8. Aku akan memberikan kepadamu dan kepada keturunanmu, tanah ini, yang engkau diami sebagai orang asing, seluruh tanah Kanaan akan menjadi milik anak cucumu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Tuhan mereka.

9. Tuhan berkata kepada Abraham, Engkau pun harus setia kepada perjanjian-Ku, baik engkau maupun keturunanmu turun-temurun.

10. Ini adalah perjanjian-Ku, yang harus kau taati, antara Aku dan engkau dan keturunanmu; Setiap anak laki-laki dari keturunanmu harus disunat.

11. Dan engkau akan menyunat daging kulupmu; dan sunat ini akan menjadi sebuah tanda perjanjian antara Aku dan engkau.

14. Setiap laki-laki yang tidak disunat, ruhnya akan diputus dari masyarakatnya; karena dia telah melanggar perjanjian-Ku.

15. Dan Tuhan berkata kepada Abraham, Mengenai Sarai istrimu, engkau jangan lagi memanggilnya Sarai, mulai sekarang namanya Sarah.

16. Aku akan memberkatinya dan la akan melahirkan seorang anak laki-aki yang akan Kuberikan kepadamu. Ya, aku akan memberkatinya, dan ia akan menjadi ibu leluhur bangsa-bangsa. Di antara keturunannya akan ada raja-raja.

17. Lalu sujudlah Abraham, tetapi tertawa, dan berkata dalam hati, Mana mungkin seorang laki-laki yang sudah berumur seratus tahun mendapat anak? Mana mungkin Sarah melahirkan pada usia sembilan puluh tahun?

18. Dan berkatalah Abraham kepada Tuhan, Sebaiknya Ismael saja yang menjadi ahli warisku.

19. Tetapi Tuhan berkata, Tidak, Sarah istrimu akan melahirkan anak laki-laki; dan engkau akan memanggilnya Ishak: dan Aku akan setia kepada perjanjian-Ku dengan anak itu dan dengan keturunannya untuk selamanya.

20. Tetapi Aku mengabulkan juga permohonanmu mengenai Ismael: Karena itu dia akan Kuberkati dan Kuberi keturunan yang banyak. la akan menjadi leluhur dua belas kepala suku, dan keturunannya akan Kujadikan suatu bangsa yang besar.

21. Tetapi perjanjianku akan Kuikat dengan Ishak, anakmu yang akan dilahirkan oleh Sarah, tahun depan kira-kira pada waktu seperti ini.

22. Setelah selesai berkata begitu, Tuhan meninggalkan Abraham.

23. Pada hari itu juga, Abraham rnenyunatkan Ismael anaknya, dan semua orang laki-laki dalam rumahnya, termasuk para hamba yang lahir di dalam rumahnya, maupun yang dibelinya, sebagaimana telah diperintahkan Tuhan.

25. Dan Ismael anaknya, berumur tiga belas tahun ketika disunatkannya.

26. Abraham dan Ismael anaknya, disunat pada hari yang sama.125
 

Pembaca yang objektif akan menangkap sebuah problem dari narasi ini. Tuhan berjanji, menegaskan, dan meyakinkan Abraham berulang-ulang mengenai perjanjian-Nya, yang simbolnya adalah sunat. Sekarang, anak laki-laki satu-satunya yang dimiliki Abraham pada waktu itu adalah Ismael, seorang anak laki-laki berumur tiga belas tahun, dan ayah maupun anak disunat pada hari yang sama. Terlepas dari apakah Isrnael disunatkan atau tidak, bagaimanapun juga dia sepenuhnya disingkirkan dari perjanjian itu - dan tanpa alasan yang bisa dimengerti. Tuhan menyingkirkan seorang anak laki-laki dari perjanjian-Nya dengan melawan perintah-Nya sendiri.

Kembali kepada Kejadian, dalam 17:16-21 Abraham diberi kabar gembira bahwa Sarah akan mempunyai seorang anak bernama Ishak "tahun depan kira-kira pada waktu seperti ini". Tapi pada pasal 18 kita baca:
 

10. Dan [Tuhan] berkata, Aku tentu akan kembali kepadamu pada suatu masa nanti; dan pada waktu itu, Sara istrimu akan mendapat anak laki-laki. Pada saat itu Sarah sedang mendengarkan di pintu kemah, di belakang tamu itu.

11. Adapun Abraham dan Sarah sudah sangat tua, dan Sarah sudah mati haid.

12. Sebab itu Sarah tertawa dalam hatinya dan berkata, Aku yang sudah tua dan layu begini, mana mungkin masih ingin campur dengan suamiku, lagi suamiku pun sudah tua juga?

13. Lalu Tuhan bercakap kepada Abraham, Mengapa Sarah tertawa dan meragukan apakah ia masih bisa melahirkan anak pada masa tuanya?

14. Adakah sesuatu yang mustahil bagi Tuhan? Pada waktu yang telah ditentukan Aku akan kembali kepadamu, dan Sarah akan mendapat anak laki-laki.
 

Berita itu membuat Sarah terkejut luar biasa yang sehingga mendadak tertawa Akan tetapi diskusi yang sama ini pernah terjadi dalam pasal sebelumnya: Tetapi Tuhan herkata, tidak, Sarah istrimu akan melahirkan anak laki-laki; dan engkau akan memanggilnya Ishak: dan Aku akan setia kepada perjanjian-Ku dengan anak itu dan dengan keturunannya untuk selamanya. Jika narasi itu telah menegaskan, maka Sarah tak ada alasan untuk terkejut di dalam pasal yang berikutnya. Bahwa dia ternyata benar-benar tidak punya pengetahuan sebelumnya tentang peristiwa ini menunjukkan bukti kuat bahwa telah terjadi interpolasi (tahrif) yang disengaja terhadap ayat-ayat dalam Kejadian 17 ini, yang tujuannya untuk menyingkirkan Ismael dari perjanjian Tuhan terlepas dia disunatkan atau tidak.

Mari kita alihkan perhatian kita kepada Josephus. Awalnya dia menjelaskan Ismael sebagai anak laki-laki pertama Abraham, kemudian tiba-tiba mengklaim Ishak sebagai anak laki-laki Abraham yang sah, dan keturunan satu-satunya.126 Atas dasar apakah Ishak menjadi anak laki-laki yang sah dengan mengesampingkan Ismael? Apakah hal itu berimplikasi bahwa Ismael menjadi anak yang tak sah, dan (kemudian) Abraham berzina? Tujuan Josephus tidak jelas, yang jelas hanyalah bahwa dia merefleksikan ketidaksukaan PL terhadap Ismael-suatu ketidaksukaan yang juga terbaca secara telanjang di beberapa ayat yang lain. Dalam Kejadian 22:2 kita dapatkan:

 

Dan Tuhan berkata, Pergilah ke tanah Moria dengan Ishak, anakmu yang tunggal, yang sangat kaukasihi; di situ, di sebuah gunung yang akan Kutunjukkan kepadamu, persembahkan anakmu sebagai kurban bakaran kepada-Ku.

 

Bagaimana mungkin Ishak menjadi satu-satunya anak laki-laki, padahal Ismael waktu itu paling tidak berusia tiga belas tahun? `Paling terkasih' mungkin bisa dipahami, karena dua anak jelas tak mungkin sama. Dan jika ayat ini mengisyaratkan bahwa Ishak adalah anak satu-satunya yang sah, karena ibu Ismael adalah seorang hamba, maka bagaimana dengan dua belas anak laki-laki Yakub, yang semua mempunyai status yang sama sebagai nenek-moyang dua belas suku bangsa Israel, terlepas apakah mereka lahir dari istri atau gundik? Menurut hemat saya ini adalah kasus lain perubahan teks dalam PL yang sangat jelas, yang barangkali termotivasikan oleh kebencian bangsa Israel yang luar biasa terhadap anak cucu Ismael. Animositi ini kelihatan begitu lebih mencolok dalam Mazmur 83, yang beberapa ayatnya di sini disuguhkan menurut Versi Revisi Standar (Revised Standard Version):
 

1. Ya Tuhan, janganlah rnembisu, jangan berpangku tangan dan tinggal diam.

2. Lihatlah, musuh-Mu bergolak, orang-orang yang membenci Engkau berontak.

4. Kata mereka, Mari kita hancurkan bangsa Israel, supaya nama mereka tak diingat lagi.

5. Ya, mereka membuat rencana licik dan bermufakat melawan Engkau -

6. bangsa Edom dan Ismael, orang-orang Moab dan Hagar,

7. bangsa Gebal, Amon dan Amalek....

13. Ya Tuhanku, hamburkanlah mereka seperti debu, seperti jerami yang ditiup angin.

17. Biarlah mereka selamanya dipermalukan dan ketakutan, biarlah mereka mati dalam kehinaan.127
 

Bisakah para juru tulis Yahudi, dengan memendam kebencian yang demikian historis terhadap anak cucu Ismael, menunjukkan kemurahan (atau bahkan keadilan atau kejujuran) terhadap Ismael sendiri dalam mentransmisikan teks PL? Ataukah mereka menganggap Ismael sebagai `tak diperanakkan' (unbegotten), inferior, dan dalam proses ini menaikkan derajat dan citra nenek-moyang mereka sendiri, Ishak, selama memang ada kesempatan untuk berbuat seperti itu?128 Kemungkinan-kemungkinan seperti ini layak mendapat perhatian yang serius.

Dikucilkan dari perjanjian, bagaimana pun juga, bukanlah hanya nasib Ismael, melainkan juga masih yang harus diterima separuh kerabat Ishak, sebagaimana bisa dilihat dari dimasukkannya `Edom' kedalam ayat 6 di atas. Berdasarkan pada PL, Ishak mempunyai dua anak laki-laki:129 (a) Esau (atau Edom), yang dilahirkan pertama kali dari rahim, dan (b) Yakub, yang merupakan nenek-moyang dua belas suku Israel.

Cukup mengundang tanda tanya, Yakob berhasil menipu saudara laki-lakinya dua kali: pertama ketika menolak memberikan sup kacang merah kepada Esau kecuali jika ia rnelepaskan haknya sebagai anak yang lahir pertama, padahal dia sedang dalam keadaan terancam kolaps akibat kelaparan;130 kedua, ketika Yakob dan ibunya mencuri pemberkatan yang sebetulnya dimaksudkan untuk Esau dengan menipu Ishak secara licik, melibatkan rambut palsu karena tangan Esau berambut lebih tebal daripada tangannya.131Meskipun dengan cara penipuan seperti ini, keturunan Yakob dianggap sebagai nenek-moyang suku-suku Israel sementara anak-cucu Esau tidak mempunyai bagian apa pun.
 

Orang-orang Israel sadar bahwa orang-orang Edom adalah kerabat dekat mereka dan lebih tua... [Perseteruan antara Esau dan Yakob] adalah retleksi aktual hubungan bermusuhan orang-orang Edom dan Israel, yang sebagian besarnya disulut oleh yang kedua.132
 

Dengan perseteruan historis yang terus berkecamuk ini, barangkali tidak mengherankan bahwa kata-kata final Tuhan kepada Musa melompati nama-narna Isrnael dan Esau:

Musa, Inilah negeri yang Kujanjikan kepada Abraham, Ishak, dan Yakob untuk diserahkan kepada keturunan mereka. Aku memperlihatkannya kepadamu, tetapi tidak mengizinkan engkau menyeberang Yordania dan masuk ke sana.133

Pada tahap pertama Ismael diusir dari perjanjian, dengan alasan Tuhan telah merencanakan demikian agar memasukkan keturunan Abraham hanya melalui Ishak saja. Selanjutnya, bahkan ini pun tak sepenuhnya benar, karena separoh keturunan Ishak dicampakkan dari perjanjian melalui upaya licik Yakob, yang dengan begitu memperoleh perjajian untuk dirinya sendiri dan kedua belas anaknya - baik lahir dari istri maupun gundik.134 Pengucilan lsmael beserta keturunannya, dan Esau beserta keturunannya, tampaknya merupakan sebuah pemalsuan sistematis yang berasal dari sumber-sumber yang sangat memihak pada Yakob dan keturunannya saja.

Jika seseorang berdalih bahwa oleh karena perjanjian adalah kasih sayang dan hadiah Tuhan, maka Tuhan mempunyai hak penuh untuk memberikannya kepada siapa saja dan mengecualikan siapa saja yang la inginkan. Akan tetapi pengecualian yang menimpa Ismael dan Esau tidak sesuai dengan proklamasi Tuhan sendiri: "Dan Aku akan memberikan kepadamu dan kepada keturunanmu, tanah ini, yang sekarang engkau diami sebagai orang asing, seluruh tanah Kanaan, untuk selama-lamanya."135 Fakta historis adalah bahwa `seluruh tanah Kanaan' tidak dikuasai orang Israel lebih dari 250 tahun, bermula dari masa Daud (+/- 1000-962 S.M. ) dan herakhir dengan penyeuhan Samara dan jauhnya kerajaan Israel utara (721 S.M.). Janji Tuhan mengenai kepemilikan abadi, dalam hal ini, jelas jelas bertentangan dengan realitas sejarah. Seseorang harus menafikan salah satunya, proklamasi Tuhan atau ayat-ayat palsu yang mengusir Ismael dan keturunannya. Dan jika kita pilih menafikan yang kedua maka janji Tuhan benar-benar telah terpenuhi, karena Kanaan senantiasa dalam kepemilikan Anak cucu Abraham.
 

Sebuah bagian singkat dari Kejadian 13 menjelaskan lebih lanjut ide ini:
 

14. Setelah Lot pergi, Tuhan berkata kepada Abraham, Dari tempat engkau berdiri itu, pandanglah baik-balk ke segala arah, utara, selatan, timur, dan barat:

15. Aku akan memberikan kepadamu dan kepada keturunanmu seluruh tanah yang engkau lihat itu supaya menjadi milikmu selama-lamanya.
16. Aku akan membuat keturunanmu sangat banyak laksana debu tanah: sehingga orang sanggup menghitung mereka. Sebagaimana orang tak dapat menghitung debu di tanah, demikian juga keturunanmu tidak akan dapat dihitung.136

.

Bagian ini, dan yang serupa di dalam Kejadian 15, memberikan bobot tambahan mengalahkan ayat-ayat bikinan dalam Kejadian 17. Sepanjang sejarah, bangsa Israel jauh lebih sedikit dibanding bangsa Arab, anak cucu Ismael, sehingga sebutan `debu tanah' tidak bisa digunakan untuk mendeskripsikan hanya mereka saja. Sejarah memaksa kita untuk memandang pengucilan Ismael dari Perjanjian Tuhan sebagai sebuah distorsi yang disengaja yang disulut oleh sikap prejudis.
 

9. Kesimpulan
 

Dalam masa berabad-abad yang berselang antara naiknya Musa ke Gunung Sinai dan standardisasi akhir sebuah teks Ibrani, teks itu tidak bisa terelakkan dart kesalahan-kesalahan, perubahan-perubahan, dan pemalsuan-pemalsuan dengan tidak adanya mukjizat. Dan memang, setiap wajah sejarah Israel agaknya menegaskan bahwa tidak pernah ada mukjizat seperti itu. Kita dapat dengan mudah mengamati bahwa situasi politik di Palestina, bahkan dalam masa hadirnya sebuah negara Yahudi yang bersatu pun, tidaklah menguntungkan bagi perkembangbiakan PL yang dapat dianggap patut dan sakral; jarang sekali seorang raja memberikan kecintaan dan ketulusan kepadanya, malahan mayoritas raja-raja itu mendirikan patung-patung dan sebagian bahkan melakukan ritual-ritual pagan korhan anak dsb..Di atas itu semua, teks itu sendiri menghilang berulang-ulang, dan selama berabad-abad pada suatu waktu.

Dasar-dasar budaya kesusastraan dan keagamaan Yahudi itu sendiri berasal dari masyarakat-masyarakat lain, yang menyebabkan infiltrasi lebih jauh ke dalam PL mulai dari permulaan sejarah bangsa Israel yang paling awal. Misalnya: (a) bahasa lbrani dipinjam dari bangsa Funisia; (b) orang-orang Yahudi tidak mengembangkan tulisan mereka sendiri, tapi sekadar menyesuaikannya dengan Aram dan Asyur; (c) sistem diakritik Taurat Ibrani dipinjam dari bahasa Arab; (d) Kitab Perjanjian (secara umum Keluaran 20:22-23:19) kemungkinan diadaptasi dari Kode Hammurabi, dan seterusnya.

Teks itu sendiri masih senantiasa cair (fluid) sampai abad ke-10 M., hampir 2300 tahun setelah wafatnya Musa: cair dalam arti bahwa teks itu masih terbuka untuk perubahan-perubahan sesuai dengan justifikasi doktrinal yang cukup. Dan sekali perubahan itu sempurna, yang asli jadi `cacat' dan dirusak, yang sehingga menghapus semua jejak yang mungkin mengantarkan kembali kepada sesuatu yang lebih tua dan utuh.

Memperhatikan Al-Qur'an, kita mencatat ayat: 137

 






"Mereka yang mengikuti seorang Rasul, Nabi yang buta huruf, yang mereka temukan tertulis dalam [kitab-kitab suci]mereka, dalam Taurat dan Injil... "
 

yang secara eksplisit menyatakan bahwa bahkan teks-teks PL dan PB yang telah diubah pun mengandung referensi-referensi tentang nabi yang akan datang. Referensi-referensi semacam itu telah dilihat oleh beberapa Sahabat Nabi dan para khalifah,138 tetapi sejak itu kemudian dibersihkan secara besar-besaran.139

 

Saya akan mengakhiri pasal ini dengan dua kutipan yang menarik:

 

Mitos sentral Yudaisme klasik adalah kepercayaan bahwa Kitab-kitab Suci kuno merupakan wahyu ketuhanan, tapi hanya sebagian darinya. Di Sinai Tuhan telah menyampaikan wahyu dobel: bagian tertulis yang diketahui semua, dan bagian yang hanya dipelihara oleh para pahlawan besar skriptural, dan disampaikan oleh para nabi kepada para Leluhur pada masa lalu yang tidak jelas, dan akhirnya secara terbuka disampaikan kepada para rabi yang menulis Talmud Palestina dan Babilonia.140

Dengan material [Qumran] berada di tangan mereka, para ahli yang concern dengan kajian teks... bertugas membuktikan bahwa sebenarnya teks itu masih senantiasa tidak berubah selama dua ribu tahun yang lalu.141
 

Berdasarkan sejarah PL, sebagaimana yang telah kita lihat, pernyataan-pernyataan di atas tidak lebih daripada sekadar angan-angan (wishful of thoughts) belaka.

Dalam paragraf-paragraf dan halaman-halaman ini, terdapat banyak hal yang bisa dikontraskan dengan penghormatan orang Islam terhadap Al-Qur'an, meskipun pembaca yang tanggap tentu telah melakukannya, dan sebetulnya masih ada santapan bagi pemikiran yang lebih banyak lagi ketika kita mencermati PB berikut ini.

 

 

125. Penegasan ditambahkan.
126. Josephus, Antiq., Buku I, Fasal 12, No. 3 (215), dan Kitab l, Fasal 13, No. 1 (222)

127. Penekanan ditambahkan.

128. Sekali lagi saya mengutip buku Wurthwein The Text of the Old Testament: "Terdapat bukti yang jelas bahwa tak ada rasa bersalah sedikit pun dalam mengubah teks ketika agaknya di sana terdapat alasan doktrinal yang cukup," hlm. 17.

129. Kejadian 25:23-26.

130. Kejadian 25:29-34.

131. Kejadian 27.

132. Dictionary of the Bible, hlm. 229.
133. CEV, Ulangan 34:4.

134. Delapan dari dua belas orang anak ini dilahirkan dari dua orang istrinya, dan empat orang lainnya dari dua orang gundiknya. Untuk detailnya lihat buku ini hlm. 236-7.

135. Kejadian 17:8. Cetakan miring dari penulis.

136. Kejadian 13:14-16; penegasan ditambahkan. Lihat juga Kejadian 15:3-5.
137. Qur'an 7:157.

138. Untuk Iebih detail, lihat Ibn Kathir, Tafsir, iii:229-234.

139. Meskipun begitu masih terdapat beberapa jejak yang tertinggal. Lihat Yusuf, Translation of Holy Qur'an, catatan kaki 48:29.
140. J.Neusner, The Way of Torah, hlm. 81
141. Geza Vermes, The Dead Sea Scrolls in English, Pelikan Book, edisi ke-2, 1965,hlm. 12

 


< BACK

INDEX

NEXT >

| HOME |.EBOOK ISLAM |.DOWNLOAD |